Jumat, 24 Januari 2025

MENELUSURI KETURUNAN DARAH TRAH TEGALSARI (KDT) 80 SAMPAI KE TUREN

          PERJALANAN KYAI AGENG 
               MUHAMMAD BESARI 
Disusun kembali : Raden Dhamar Besari

Sosok Kiai Ageng Muhammad Besari  merupakan perpaduan antara karakter agamawan dan bangsawan. Garis ayah, Kiai Ageng Mohammad Besari keturunan dari Kiai Anom Besari Caruban, Madiun, 
kalau ditarik keatas kyai Anom Besari masih
 keturunan dari Kerajaan Majapahit, yaitu Raja Brawijaya V. 

Sedangkan dari garis keturunan Ibu (Nyai Anom Besari), nasabnya sampai kepada Rasulullah SAW melalui garis Sayyidati Fatimah Az-Zahra.

KH Hasan Besari atau dikenal juga dengan Kyai Kasan Besari hidup dan dibesarkan di lingkungan pondok pesantren. Dirinya dikenal sebagai pribadi yang alim, sosok penyabar, pandai, juga seorang ahli tirakat


SEJARAH KYAI AGENG MOHAMMAD BESARI TEGALSARI JETIS-PONOROGO
Disusun : Raden Dhamar Besari

KATA PENGANTAR
         
Kita anggota Keluarga Besar Keturunan Darah Tegal Sari yang didirikan oleh sesepuh kita pada tahun 1980 an , menyadari bahwa masyarakat Indonesia menganut sistem kekeluargaan yang berbeda-beda. Ada yang menganut sistem matriakhat yaitu garis keturunan dari pihak Ibu atau sistem patriakhat yaitu garis keturunan dari pihak Ayah tapi ada yang memadukan dua2nya yaitu sistem parental. Terutama pada sistem parental kadang kadang pada keturunan ketiga saja sudah saling tidak mengenal walau mereka dari satu keturunan, terkecuali para raja yang memang punya kepedulian pada keturunannya sehingga mereka dicatat tertib mulai dari nenek moyang yang menurunkan sampai yang masih hidup sekarang masih dapat dikenal.

Oleh sebab itu jualah maka anak cucu keturunan dari Kyai Ageng Mohammad Besari Tegalsari Jetis Ponorogo masih dapat mengenal sampai beberapa keturunan dan patut dihargai  pada sejarah penulisan oleh R. Purnomo Tegalsari Jetis Ponorogo yang kemudian diturun dan digubah oleh Moh. Badar Penghulu Muda KUA Dati II Ponorogo.Untuk selanjutnya Raden Dhamar Besari berupaya untuk terus melanjutkan penyusunan silsilah keluarga hingga di era modern ini, dimana hampir semua keturunan beliau kurang peduli , terhadap perkembangan dan pertambahan jumlah anggota, yang sangat dinamis baik jumlah maupun keberadaanya. Semoga penyusunan buku ini bermanfaat bagi anggota yang membutuhkannya , Aamiin

MOHAMMAD BESARI MEMBUKA TANAH
             ( BABAD ) DIDESA TEGALSARI

Sesudah Mohammad Besari minikahi putrinya Kyai Noer Salim dari  Mantub (Kyai Ageng Mantub) keduaanya bersuwita kepada Kiai Donopuro di Sentono. Kira-kira setelah satu tahun Mohammad Besari dan Isteri berada di Sentono, Kyai Donopuro berkata kepada Mohammad Besari dan Isterinya untuk mulai membuka tanah ( babad ) disebelah timur seberang sungai, itu adalah tegal milikku dan saya beri nama Tegalsari . Kemudian Mohammad Besari berangkat memulai ditempat yang telah ditunjuk oleh Kyai Donopuro tadi. Lama-kelamaan tempat Tegalsari oleh Mohammad Besari dinamakan juga TEGALSARI. Disana beliau membangun perkampungan dan pesantren yang semakin lama berkembang pesat dengan jumlah murid yang banyak. Setelah Kyai Donopuro Wafat kejayaan (pulung) pindah ke Tegalsari dan pesantrennya tersohor sampai kemana-mana.


BAGUS HARUN ( BASJARIJAH ) IKUT PADA KYAI AGENG TEGALSARI.

Diceritakan bahwa Kiai Ageng Prungkut Sumoroto mempunyai putra lelaki bernama Bagus Harun (Basjrijah) dan dipondokkan oleh ayahnya di Tegalsari, perlu ikut (nyuwito) sekalian belajar ilmu agama Islam. Bagus Harun berada di tegalsari sangat tunduk dan patuh pada gurunya dan selalu mengikuti segala perintah, bila Kyai akan bersantap yang melayani adalah Bagus Harun dan ditunggui sampai selesai bersantap. Begitu pula mau mandi, Bagus Harunlah yang menimbakan air.


Bersambung........

Kiai Ageng Muhammad Besari Sosok Mahaguru Para Maharaja

Selain masyhur dengan Bumi Reog,

Ponorogo juga menjadi zona spiritualitas massa yang kaya. Kekayaannya melimpah-ruah dalam cerita tutur riyadhoh para pendirinya yang gagah, menerjang badai dan hutan di Bumi Wengker tersebut.

Setelah kemarin penulis membahas tentang Batoro Katong, Adipati pertama Ponorogo di bawah kuasa Majapahit. Yang menyebarkan Islam dan mempertahankan adat istiadat Wengker dengan bijak, misal ihwal Reog.

Pada kesempatan kali ini, penulis mencoba mengudarakan sosok Mahaguru dari para Maharaja di Jawa. Dia bernama Kiai Ageng Muhammad Hasan Besari, seorang Pendiri Pesantren Tegalsari pada awal abad 18 M, Jetis, Ponorogo yang mengkombinasikan dua kutub antara Islam dan Nasionalisme.

Gus Dur di sebuah konsorsium pernah berkata: “Kiai Hasan Besari merupakan monumem berpadunya antara Islam dan Nasionalisme”. Ungkapan menemui kebenarannya ketika Anda melihat silsilah dari Kiai Besari sendiri.

Bahwasannya dari jalur Ayah (Kiai R. Nedo Kusumo), dia merupakan keturunan dari Pendiri Kerajaan Majapahit: Raden Wijaya. Sedangkan dari garis keturunan Ibu (Nyai Anom Besari), nasabnya sampai kepada Rasulullah Saw. melalui garis Sayyidati Fatimah Az-Zahro.

Sebuah landasan yang menarik, perpaduan antara seorang bangsawan dan negarawan dengan seorang ulama’ dan penganut Islam taat. Berkat persilangan tersebut lahirlah Kiai Ageng Muhammad Hasan Besari. Sosok monumen harmoni Islam dan Nasionalisme.

Selain dari segi nasab, bukti lain yang menguak bahwa dari tangan beliau lahirlah sosok Pakubuwono II (Sultan Kartasura), Raden Ngabeh Ronggowarsito (Begawan Kasultanan Kartasura) dan H.O.S Cokroaminoto (Tokoh Pergerakan Nasional Raja Jawa tanpa Mahkota).

Kelak dari ketiga tokoh itulah yang menginspirasi Presiden Pertama Republik Indonesia: Ir. Soekarno dalam memperjuangkan dan membangun NKRI.
Tapi sebelum itu, keilmuan Kiai Besari juga sampai pada pendiri kekuatan organisasi keagamaan Islam terbesar di dunia, yakni KH. Hasyim Asy’ari (NU) dan KH. Ahmad Dahlan (Muhammadiyah).

Meski konsentrasi keilmuan Kiai Besari lebih menonjol pada keilmuan Tasawwuf, yang menyikapi dunia dengan laku zuhud, akan tetapi intrepetasi nilai-nilai sufi oleh para santrinya yang membuat perkembangan makna Tasawwuf itu menjadi lain.

Semisal Pakubowono, posisi dia sebagai bangsawan seorang Sultan Kartasura, pasti laku Tasawwuf itu akan diintegrasikan dengan laku politik Kesultanan secara kolektif. Pasalnya dia sebagai Raja dan mempunyai kendali legitimatif.

Lain dengan Pakubowono, Raden Ngabehi Ronggowarsito merupakan seorang sastrawan masyhur Keraton. Didikan Kiai Besari ini mampu mengartikulasikan ajaran Tasawwuf dengan menciptakan Serat Kalatida berupa dua belas bait sinom atau biasa dikenal dengan kidung Zaman Edan.

Serat itu berisi ajaran hidup untuk mengenali zaman, mengenali diri sendiri dan mengenali tindakan yang akan diperbuat, supaya disesuaikan atau dipadukan dengan tindakan kaum agama dalam masyarakat. Potongan baitnya seperti berikut:

Begja-begjaning kang lali, luwih begja kang éling klawan waspada. (sebahagia-bahagianya orang yang lalai, akan lebih bahagia orang yang ingat dan waspada).

Jika terlahir Raja dan Begawan dari tangan Kiai Besari, lain dengan H.O.S Cokroaminoto. Dia sosok tokoh pergerakan nasional, yang mendirikan sebuah organisasi bernama Serikat Islam (SI). Organisasi dagang yang bertujuan untuk mengembalikan kedaulatan rakyat tersebut didasarkan pada kaidah hukum Islam.

Lebih spesifik lagi, dia telah memadukan antara Islam dan Sosialisme (1924). Perpaduan itu, menitikberatkan pada tanggung jawab sosial secara kolektif. Kekeluargaan, gotong royong untuk menyejahterakan satu sama lain. Sosialisme Bung Cokro: “Cara hidup yang hendak mempertunjukkan kepada kita bahwa kita adalah yang memikul tanggung jawab atas perbuatan kita satu sama lain.” (Tjokroaminoto, Islam dan Sosialisme, 1963:9).

Kritik atas sosialisme barat pun dilancarkan oleh Bung Cokro, bahwa materialisme historis-nya Marx mendasarkan segala asal dari benda, untuk benda dan kembali ke benda. Tapi bagi sosialisme Islam, segalanya betumpu dan bertolak kepada Allah.

Melalui kearifan, keilmuan serta keteguhan akan prinsip Islam tersebut, Raja tanpa Mahkota itu menjadi Mahaguru dari para founding fathers di Indonesia. Adapun wasiat atau pesannya yang paling masyhur adalah : Setinggi-tinggi ilmu, semurni-murni tauhid, sepintar-pintar siasat.

Ala kulli hal, kehebatan Pesantren Tegalsari tak terlepas dari kecemerlangan pendirinya, yakni Ki Ageng Muhammad Besari. Ramuan kurikulum yang diterapkan olehnya, mampu melahirkan banyak bangunan pemikiran bersejarah dalam bidang Islam dan Nasionalisme bagi bangsa Indonesia. Wallahu A’lam.

Ditulis kembali oleh :

Raden Dhamar Besari alias Drs. Tavip Doyo Sartono, sumber data dari buku yang disusun oleh Kyai Moh. Poernomo Tegalsari Jentis Ponorogo

Ini Tulisan asli , yg belum di translate ke bahasa Indonesia 













TRAH KYAI ISKAK 
Kyai Iskak coper mempunyai 2 istri dengan 14 putra 
Dari istri ke 1 , mempunyai 10 putra , antara lain 

TRAH Darah Kyai Ageng Muhamad Besari sampai Ke Turen Kab Malang 

KALAU DIAMBIL PUNJERNYA DARI
KYAI AGENG MOHAMAD BESARI
Silsilah keluarga dapat di lihat sebagai berikut
Kyai Muhammad Besari Tegalsari berputra 9 orang :
Generasi Anak
I. Nyai Abdurrachman
II. Kyai Jakub
III. Kyai Ismangil
IV. Nyai Buchari
V.  Kyai Iskak Coper
VI. Kyai Cholifah
VII. Kyai Ilyas
VIII. Nyai Bandjarsari
IX. Kyai Zainal ‘Abidin Raja Selangor

V. Kyai Iskak Coper, mempunyai 2 istri dengan 14 putra
Istri Pertama, mempunyai 10 putra, yaitu 
V.a.1. Ny. Aspijah, Coper
V.a.2. Kyai Adrogi, Coper
V.a.3. Ny. Aspija, Coper
V.a.4. Ny. Yusup, Coper
V.a.5. Kyai Kusen, Coper
V.a.6. Ny. Moch. Tojib, Joresan, Ponorogo
V.a.7. Ny. Mohammad, Jalen, Mlarak 
V.a.8. Kyai Hisyam, Coper
V.a.9. Ny. Ibrohim, Coper
V.a.10. Ny. Palung Kastubo 

Istri Kedua, mempunyai 4 putra, yaitu 
V.b.1. Ny.  Ismangil, Tegalsari 
V.b.2. Ny. Matohijah, Tegalsari 
V.b.3. K.H. Abdurrohman 
V.b.4. Kyai Martoredjo, Coper 

VII. Kyai Iljas berputra 11 orang dari 3 orang istri
Dari istri pertama :
VII.a.1. Kyai Kasan Jahja
VII.a.2. Kanjeng Kyai Kasan Besari
VII.a.3. Kyai Suheb Tegalsari
VII.a.4. Nyai Askiram Malo Ponorogo (?)
VII.a.5. Nyai Zainal ‘Arif Tegalsari

Dari istri kedua :
VII b 1. Kyai Mangat (Djainal Abidin) Penghulu Madiun
VII.b.2. Kyai Sihabudin Gentong Jogorogo
VII.b.3. Nyai Mukibat Tegalsari
VII.b.4. Kyai Katimul Kasan Tangkep Sawo
VII.b.5. Kyai Kitab (Sastroarmodjo) Patih Pacitan

Dari istri ketiga :
VII.c.1. Nyai Imam Sibaweh (?)

VIII. Nyai Bin Oemar Banjarsari berputra 8 orang
 VIII.1. Nyai Mohammad
 VIII.2. Kyai Ali Imron
 VIII.3. Kyai Bilawi Giripurno Magetan
 VIII.4. Kyai Haji Mohammad Besari
 VIII.5. Kyai Paqih
 VIII.6. Nyai Nawawi Tawangrejo Uteran (?)
 VIII.7. Kyai Belawi Dondong, Kebonsari (?)
 VIII.8. Kyai Maolani Dondong, Kebonsari

VII.a.2. Kanjeng Kyai Kasan Besari bin Ilyas mempunyai 7 istri dengan 16 putra 

Dengan istri ke satu, mempunyai 3 putra
 VII.a.2.a.1. Bagus Kasan Anom
 VII.a.2.a.2. Kyai Ilham, Sentono
 VII.a.2.a.3. Nyai Reksoniti Surakarto 

Dengan istri ke dua , mempunyai 2 putra 
 VII.a.2.b.1. Imam Basori  , Tegalsari
 VII.a.2.b.2. Nada Besari , Tegalsari 

Dengan istri ke tiga mempunyai 1 putra
 VII.a.2.c.1. Nyai Kasanpuro , Gontor Ponorogo

Dengan istri ke empat mempunyai 1 putra 
 VII.a.2.d.1. Kyai Tirta Besari , Ngrukem
Mlarak 

Dengan istri ke lima/putri Solo, berputra 6
 VII.a.2.e.1. R.M. Martopuro , Wedono Maospati 
 VII.a.2.e.2. R.AJ. Kasan Rifangi , Karanggebang 
VII.a.2.e.3. Ny. R.AJ. Martoredjo , Coper 
VII.a.2.e.4. R.M. Adipati Tjokronegoro , Bupati Ponorogo 
VII.a.2.e.5. R.M. Bawadi, Sedo masih Timur 
VII.a.2.e.6. R.AJ. Andawijah (Salamah)

Dengan istri ke enam mempunyai 3 putra 
 VII.a.2.f.1. Kyai Kasan Cholifah , Tegalsari 
 VII.a.2.f. 2. Kyai Wongsodipuro, Singkil , Balong 
 VII.a.2.f.3. Kyai Martosari , Tegalsari 

Dengan istri ke tujuh dari Yogyakarta , tidak berputra

V.b.4. Kyai Martoredjo bin Iskak , Coper
Kyai Martoredjo nikah dgn Ra. Sanimah binti Kyai Ageng Kasan Besari
mempunyai 4 putra :
V.b.4.1. Ra. Karjoredjo Lurah Glagah Kepuh
V.b.4.2. Ra. Sastroredjo
V.b.4.3. Ra. Sastroatmodjo
V.b.4.4. Ra. Tirto Kusumo


VII b 1. Kyai Mangat (Djainal Abidin) bin Ilyas, Penghulu Madiun
Mempunyai 2 putra yaitu :
VII b 1..1. Kyai Kasan Besari
VII b 1.2. Nyai Kasan Rifangi

VIII.8. Kyai Maolani Dondong, Kebonsari
Kyai Maolani ,bin Osin 
mempunyai 2 putra 
VIII.8.1. Nyai Kasan Besari 
VIII.8.2. Nyai Imam Ropingi 


VII b 1.1. Kyai Kasan Besari bin Mangad nikah dengan 
VIII.8.1. Nyai Kasan Besasri  binti osin Banjarsari, Mempunyai putra 
VII.b.1.1.1. Ny. Sanugijah Imam Nawawi
VII.b.1.1.2. Ibnoe Hadjar Djoresan
VII.b.1.1.3. Tjibeng Prawirotomo
VII.b.1.1.4. Kasim  drh Kerawang
VII.b.1.1.5. MB. Tirto Soebroto (Sudarmo)
VII.b.1.1.6. Ny. Marsupidjah Atmowidjojo
VII.b.1.1.7. Ny. Marpindjung Wirjoprono

V.b.4.1. Ra. KARDJOREDJO binti Martoredjo, Lurah Gandu Kepuh punya putra 10 orang :

V.b.4.1.1. R. Kardjodihardjo Ponorogo
V.b.4.1.2. RA. Atmodipuro / RA. Mangunpuro
 V.b.4.1.3. RA. Djojodihardjo, Glagah Ombo Sukorejo Ponorogo
 V.b.4.1.4. RA. Anompuro / RA. Pudjosumanti
 V.b.4.1.5. RA. Kromoredjo / Lurah Gandu Kepuh
 V.b.4.1.6. R. Hardjosumanto / Lurah Semanding
 V.b.4.1. 7. Rr. Soetidjah Turen/RA. Tirto Soebroto 
 V.b.4.1. 8. RA. Kartodihardjo / Sarangan Kebonsari
 V.b.4.1.9. RA. Prawirodisastro  / Lurah Gandu Kepuh
 V.b.4.1.10. R. Sartrodihardjo / Gandu Kepuh

V.b.4.1.6. R. Hardjosumanto / Lurah Semanding bin Karjoredjo
V.b.4.1.6.1. RA. Soepartidjah
V.b.4.1.6.2. R. Soebari
V.b.4.1.6.3. RA. Kisbandjah
V.b.4.1.6.4. RA. Istilah
V.b.4.1.6.5. R. Soepangat Dirdjo Soemarto
V.b.4.1.6.6. RA. Wosmirah
V.b.4.1.6.7. R. Soeparwan
V.b.4.1.6.8. RA. Soeparatoen

VII.b.1.1.5. R. Tirto Soebroto (Sudarmo) bin Kasan Besari
menikah dengan
V.b.4.1.7. Ny. RA  Tirto Soebroto alias
Rr. Soetidjah Binti Karjoredjo,  Turen
VII.b.1.1.5.1. Ny. Hardjosoediro
VII.b.1.1.5.2. MB.Adiwinoto
VII.b.1.1.5.3. R. Soetedjo
VII.b.1.1.5.4. Ra. Soetjiatin
VII.b.1.1.5.5.  R.Soeharto
VII.b.1.1.5.6. R. Kresno Winoto
VII.b.1.1.5.7. Ra. Kistiah Saoeti
VII.b.1.1.5.8. Ra. Ny. Soetirin
VII.b.1.1.5.9. R. Soekotjo Hadisoebroto
VII.b.1.1.5.10. Ra. Ny. Soelasikin
VII.b.1.1.5.11. R. Soekoyo 

 VII.b.1.1.5.2. MB.Adiwinoto

MB Tirto Soebroto, mempunyai 2 istri 
a. Bernama Ra. Soepartidjah
b. Bernama Ra. Soeparatoen

VII.b.1.1.5.2. MB.Adiwinoto nikah dengan
   V.b.4.1.6.1. RA. Soepartidjah binti Hardjo Soemarto ( Turen ), punya putra : ikut kode bapak
VII.b.1.1.5.2.a.1. Sri Widayati (bude Dayat)
VII.b.1.1.5.2.a.2. Hj. Ra. Sri Adisasi (bude Ibnu)

VII.b.1.1.5.2. MB.Adiwinoto nikah dengan  
   V.b.4.1.6.8. Ra.Soeparatoen binti Hardjo Soemarto, punya putra :
ikut kode bapak
VII.b.1.1.5.2.b.1. Hj. Ra. Srimulatsih
VII.b.1.1.5.2.b.2. Hj. Ra. Sri Soeryati
VII.b.1.1.5.2.b.3. Hj. Ra. Sri Soetyaningsih
VII.b.1.1.5.2.b.4. Hj. Ra. Sri Adiwarni
VII.b.1.1.5.2.b.5. H. R. Iskandar Zulakanai
VII.b.1.1.5.2.b.6. H. R. Soelaman Zulakarnain
VII.b.1.1.5.2.b.7. Hj. Ra. Sri Adiarti 

VII.b.1.1.5.2.b.1. Hj. Ra. Srimulatsih
menikah dengan H. R. Soetoyo
mempunyai 11 putra antara lain
VII.b.1.1.5.2.b.1.1. Hj Rr. Nunuk A
VII.b.1.1.5.2.b.1.2. H. R Soehargono
VII.b.1.1.5.2.b.1.3. R. Agus Soemardjono
VII.b.1.1.5.2.b.1.4. R. Probo Sadewo
VII.b.1.1.5.2.b.1.5. Hj. Rr. Nunik A
VII.b.1.1.5.2.b.1.6. R. Budi Sartono
VII.b.1.1.5.2.b.1.7. Drs. R. Tavip Doyo Sartono
VII.b.1.1.5.2.b.1.8. R. Kurniadi Sukwanto
VII.b.1.1.5.2.b.1.9. R. Djoko Presdianto
VII.b.1.1.5.2.b.1.10. Rr. Rini Kusbiantari
VII.b.1.1.5.2.b.1.11. R. Agus Wahyu Soebroto

VII.b.1.1.5.2.b.1.7. Drs. R. Tavip Doyo Sartono
menikah dengan Herkusmiati mempunyai 2 putri , antara lain :
VII.b.1.1.5.2.b.1.7.1. Ra. Dipa Herfita Tavip Pery Srisetyowati Rezanu Saputri Dewi

VII.b.1.1.5.2.b.1.7.2. Ra. Denanda Mahayu Hayuning Yuliastuti Tavip Pany

VII.b.1.1.5.2.b.1.7.1. Ra. Dipa Herfita Tavip Pery Srisetyowati Rezanu Saputri Dewi Ra. Dipa Herfita Tavip Pery Srisetyowati Rezanu Saputri Dewi
menikah dengan Muhammad Arief
mempunyai 5 putra
VII.b.1.1.5.2.b.1.7.1.1. R. M. Zein Dhamar Besari (Alm)
VII.b.1.1.5.2.b.1.7.1.2. R.Jaka Aditya Arya Satya
VII.b.1.1.5.2.b.1.7.1.3. Ra. Dara Ayu Anindya
VII.b.1.1.5.2.b.1.7.1.4. R. Moch Rafardan Harya Seta Anugerah
VII.b.1.1.5.2.b.1.7.1.5. R. Moch Rafansyah Dhamar Anugerah




 

























































Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SEJARAH KELUARGA, MENELUSURI TRAH MB TIRTO SOEBROTO SAMPAI KE TEGALSARI PONOROGO

Lahirnya Kesultanan Islam ke 1 di Tanah Jawa https://4untukmengetahuiinformasi.wordpress.com/ Silsilah Keluarga Besar MB. Tirto Soebroto (al...